Minggu, 04 April 2010

Efek Antropometri terhadap Kinerja Karyawan dan Efek Psikologisnya

Efek Antropometri terhadap Kinerja Karyawan dan Efek Psikologisnya


Antropometri (dari Bahasa Yunani άνθρωπος yang berati manusia and μέτρον yang berarti mengukur, secara literal berarti "pengukuran manusia"), dalam antropologi fisik merujuk pada pengukuran individu manusia untuk mengetahui variasi fisik manusia. Antropometri adalah cabang ergonomi yang berhubungan dengan bentuk dan ukuran tubuh. Setiap manusia memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, tentunya perlu diperhatikan dalam alat kerja yang digunakannya agar dapat sesuai dengan ukuran fisik masing-masing individu. Antropometri menurut Hinchiliff (1999) adalah pengukuran tubuh manusia dan bagian-bagiannya dengan maksud untuk membandingkan dan menentukan norma-norma untuk jenis kelamin,usia, berat badan, suku bangsa dll. Antropometri berkaitan dengan ukuran tubuh yang sangat bervariasi. Data-data mengenai ukuran tubuh manusia penting untuk desain ruang dan alat kerja. Ukuran tubuh manusia tergantung pada usia, jenis kelamin, keturunan, status gizi, dan kesehatan. Pulat (1992), bahwa antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai manusia. Kini, antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri, perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan), dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometrik.
PSG dengan metode antropometri adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai alat menentukan status gizi manusia.[rujukan?] Konsep dasar yang harus dipahami dalam menggunakan antropometri secara antropometri adalah Konsep Dasar Pertumbuhan

Faktor yang membuat manusia dapat bekerja tanpa merasa terlalu cepat lelah adalah peralatan kerja. Peralatan kerja merupakan hal yang paling diperhatikan dalam cara pengguannannya yang dapat memberikan kemudahan manusia dalam melakuan pekerjaannya. Ketidaknyamanan karyawan dalam pengunaan alat kerja membuat karyawan tidak dapat bekerja dengan maksimal. Ketidaknyamanan dalam penggunaan alat kerja dapat mengganggu kinerja karyawan. Menurut Veithzal Rivai (2005:14)Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standard hasil kerja, target/sasaran atau kriteria yang telah disepakati bersama.”
Efek dari antopometri dapat memberikan kemudahan bagi karyawan dalam menyesuaikan diri dengan alat kerja. Alat kerja yang tidak sesuai dengan fisik karyawan tentu dapat memberikan dampak cepat lelah pada karyawan. Bila peralatan pekrjaan tidak memperhatikan pendekatan antropometri, maka dampaknya pada karyawan menjadi cepat lelah. Karyawan yang cepat lelah dalam bekerja tentu dapat megakibatkan stress kerja pada karyawan karena merasa tubuhnya lelah sementara pekerjaan masih belum dikerjakan semua. Sebagai contoh, dalam ukuran tinggi badan tentu posisi tinggi mesin harus diperhatikan sesuai atau tidak dengan tinggi karyawan, agar karyawan dapat mudah mengoperasikan mesin tersebut. Begitu pula dengan ukuran panjang tangan sesuai atau tidak posisinya dengan karyawan sehingga mudah dijangkau oleh karyawan. Ukuran fisik karyawan sangat penting diperhatikan supaya kinerja karyawan dapat terlaksana dengan baik.
Jika kita melihat ke sekeliling kita, banyak terdapat keragaman bentuk atau ukuran tubuh yang bisa kita dapat bahkan hanya dalam sekilas pandang saja. Seperti : wanita yang itu jangkung sedangkan pria disampingnya kurang tinggi, kemudian Si Rani langsing tapi yah kok si Rangganya gendut. Selain itu, misalnya dalam hal pekerjaan di kantor, mungkin saat dikantor, kabin lemari tempat menyimpan file – file penting letaknya tidak teraih tangan kita karena tinggi badan yang kurang. Lalu kita memutar otak, kita pasti membutuhkan sesuatu untuk meraih gagang kabin lemari tersebut, kemudian kita mungkin langsung mencari bangku atau alat bantu yang lainnya untuk membantu kita, dan segera menaikinya untuk mengambil file yang kita butuhkan.
Dalam hal kerja, kerja manusia secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu kerja fisik (otot) dan kerja mental (otak). Kerja fisik dan mental masing-masing mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Nah, pada kasus diatas, ukuran atau bentuk tubuh mempengaruhi kinerja kita, seandainya jika ukuran tubuh kita sedikit lebih tinggi, mungkin kita tidak perlu membuang-buang waktu untuk mencari kursi sehingga yang tadinya kita berkonsentrasi dan merasa nyaman pada pekerjaan tidak perlu konsentrasi dan kenyamanan kita terganggu dengan hal-hal kecil tersebut. Dalam hal ini, kerja fisik (antropometri) dan kerja mental (psikologis) jadi terganggu, sehingga hasil pekerjaan kita juga ikut terganggu.

By : Sarah Marlina

1 komentar:

  1. Why Gambling Isn't Legal | DrmCD
    When gambling 전주 출장마사지 was legalized, the 울산광역 출장안마 gamblers were quick to start gambling. It was 오산 출장샵 just one of the first times a gambling operator had 오산 출장마사지 to  Rating: 3.6 · ‎3,755 태백 출장샵 reviews

    BalasHapus